Rupanya mereka sedang membahas suatu rencana yang terkait dengan bisnis kopi. Entah itu mereka ingin memulai dengan membuka kedai kopi, menjual biji kopi, merekapun belum ada gambaran pada saat itu.
Selama beberapa bulan sebelumnya mereka ber-3 sudah mempelajari tentang seluk beluk dunia kopi belajar dari seorang "pejuang kopi" dan pemilik kafe di BSD Serpong.
Dari informasi yg kami dapatkan selanjutnya, masing-masing dari mereka ber-3 sebenarnya tidak ada yang punya modal / uang yang cukup atau dibutuhkan untuk membuka kafe dan belum ada bayangan harus mencari modal dari mana. Yang mereka miliki hanyalah keinginan membangun suatu usaha bersama. Dan kalau usaha ini berjalan, dengan harapan bahwa usaha ini entah dengan cara bagaimana dapat membantu teman-teman mereka sesama tuli lainnya.
Di awal tahun 2018 mereka telah berhasil membuka kafe yang diberi nama Koptul singkatan dari Kopi Tuli di Krukut (Cinere, Depok) dekat Matoa. Kafe ini mengambil tempat di sebuah kedai komunitas scooter bernama Warung Scooter yang sudah tidak aktif namun tempatnya masih sangat bagus dan memadai. Ditambah dengan hiasan dan pajangan beberapa jenis scooter menambah semarak dan suasana millenial kekinian yang disukai para remaja saat ini. Tidak lama kemudian, Koptul membuka outlet berikutnya di Duren Tiga, Jakarta Selatan.
Apa arti sebuah kafe bagi para co-founder Koptul ?
Kafe, selain tempat mereka bekerja, berusaha, mencari nafkah untuk menunjang hidup, adalah sebuah "rumah" bersama dimana mereka bisa belajar bersama dan sekaligus menjalankan suatu bisnis yang nyata. Dengan adanya suatu kafe yang didirikan dan dijalankan oleh kaum tuli, mereka juga telah memberikan inspirasi, kepercayaan, dan keyakinan kepada teman-teman tuli lainnya, bahwa siapapun bisa melakukan apa yang telah mereka capai sejauh ini.
Ternyata visi dan misi mereka luar biasa dan sangat jauh kedepan. Anda ingin tahu ? Datang, saksikan, dan rasakan. Ditengah keheningan mereka, ternyata sangat mudah dan asyik berkomunikasi dengan para tuli.
Pelanggan kafe ini tidak hanya kaum tuli, tetapi banyak pelanggan yang datang ke kafe ini yang bukan tuli.
KOPTUL KRUKUT
|
KOPTUL DUREN TIGA
|